aneka

aneka

Rabu, 26 Oktober 2011

Pembuatan Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari campuran bahan-bahan organik.  Bentuk pupuk organik bervariasi meliputi  serbuk /curah, cair, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.  Pupuk organik dikenal juga sebagai pupuk alternatif  pengganti  pupuk kimia yang akhir-akhir ini dirasakan dampak negatifnya bagi kesuburan tanah, produksi tanaman, dan lingkungan. 
Pembenah tanah merupakan bahan yang digunakan untuk perbaikan tanah.  Biasanya  pembenah tanah akan bereaksi lebih lama dalam tanah dibanding  pupuk  organik dan kimia, sehingga waktu recharge bahan ke dalam tanah butuh waktu agak lama.
Efektifitas Pupuk
Efektifitas pupuk organik dibanding pupuk kimia telah nyata menurunkan penggunakan pupuk kimia hingga 50 %.  Banyak hasil-hasil penelitian yang menunjuukan hal yang sama baik dalam bentuk serbuk, cair, dan granul.  Bahan baku pupuk organik akan mempengaruhi hasil pupuk.   Tingkat dekomposisi  bahan juga menentukan  produk pupuk yang bisa tertukur dengan kandungan C/N, KTK, dan hara-hara tersedia.

        Respon tanaman pada pemberain pupuk organik

Respon tanaman sayuran sebagai media tanam aplikasi pupuk organik terbaik selama 35 hari tanam ( Agustus - September 2007).  Air diberikan setara 100 % kapasitas, lapang. Panen dilakukan pada tanaman berumur 35 hari setelah tanam (HST).  Uji kandungan N, P, K, jaringan tanaman dan berat segar tanaman dan akar tanaman.  Nilai kalibrasi ketersediaan NPK tanaman digunakan sebagai acuan penambahan pupuk dasar NPK berikutnya
 Hasil percobaan menunjukkan bahwa pH tanah merupakan ukuran keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam tanah baik hidrolisis, pertukaran,  adsorpsi, absorpsi,  yang mengakibatkan tanah menjadi masam, netral ataupun alkalis.  Pada umumnya nilai pH tanah berhubungan dengan kelarutan atau ketersediaan unsur mikro  dan P bagi  akar tanaman.   Dari hasil Anova perlakuan pupuk organik terhadap nilai pH tidak berbeda nyata,  namun secara keseluruhan nilai pH sudah mulai cenderung turun mendekati  netral.  Hal ini disebabkan adanya pelepasan asam-asam organik pada  proses dekomposisi dan mineralisasi.  Ada beberapa kejadian, pemberian pupuk organik menjadikan pH meningkat karena lebih oksidatif khususnya yang tanpa diberi bahan Lumpur Laut (LL). Diduga  lumpur  laut banyak mengandung garam alkali (Na), sehingga menyebabkan pH tanah meningkat menjadi cenderung basa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar