aneka

aneka

Jumat, 28 Oktober 2011

Proses pembuatan Kompos ‘Agrivet”


Bahan : limbah organik
Alat  :  pencacah, bak kompos, sekop, garuk, sprayer, termometer, ayakan
Cara : Teknik pengomposan menggunakan sistem bak komposter sejumlah 4 bak , volume 6 m3.
  • Sampah diayak/disaring / dipilah antara yang organik dan anorganik,
  • Bahan kompos disiapkan  dengan Perbandingan bahan coklat ( C ) dan hijauan ( N ) antara 1-3 : 1
  • Bahan kompos dihancurkan hingga ukuran kecil
  • Mencampur semua bahan kompos secara merata, menambah pupuk kandang, mikroba, dan air lalu memasukkan ke Bak pengomposan 1,
  • Kompos umur 3 hari diaduk dan dipindah-kan ke Bak kompos 2, 3, dan terakhir  bak kompos 4, (umur kompos 12-14 hari,siap dipanen) Suhu kompos dijaga antara 50-60oC.
  • Kompos matang diayak lalau dikemas

Pembuatan Kompos....

Kompos dibuat dari sampah/limbah organik yang berasal dari halaman kampus UPN ”Veteran” Jatim diantaranya daun asam, pace, sono, mangga, dll, dengan tekstur agak keras – keras sehingga butuh waktu pengomposan agak lama.  Pengomposan bahan yang bermacam-macam akan lebih  cepat terjadi. Proses pembusukan dipercepat dengan penambahan dekomposer, bisa matang antara 2 -3 minggu. Hasil pengomposan berupa 1). Karbohidrat, selulose, hemiselulose, lemak, lilin dan CO2 dan air,  2).  Zat putih telur  menjadi maonia, CO2 dan air, dan 3). Senyawa organik menjadi anorganik yang dapat diserap tanaman.  Kelembaban efektif:  40-60 % . Suhu optimal aktifitas organisme antara 30-50 o C, dan Kisaran pH optimal 6,5 -7,5

Sarana pendukung pengomposan


  • Rumah Kompos dibangun dari bahan yang cukup kuat dan berdrainase baik 
  • Bak komposter  dengan volume kurang lebih 6 m3, tersusun atas 4 bak komposter aerob ;
  • Sarana pendukung ; Bak komposter, sprayer, timba, garpu, Sekop, termometer, Sarung tangan


Kamis, 27 Oktober 2011

Sejarah perkembangan produksi pupuk organik dan Pembenah Tanah

 Pupuk organik dan pembenah tanah yang sekarang ada merupakan pengembangan dari pembuatan kompos yang berasal dari limbah tanaman halaman kampus UPN ”Veteran” Jawa Timur.   Semula,  kompos dibuat dari daur ulang limbah organic yang telah dipilah dari limbah /sampah  kampus UPN melalui hasil kegiatan bersama kelompok Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan Fakultas Pertanian yang peduli akan permasalahan sampah dan lingkungan kampus.  Tingginya akumulasi sampah dari waktu ke waktu dan kurangnya pengelolaan yang baik, mendorong keinginan Tim untuk menanganinya lebih serius. Ide ini disetujui oleh Bapak Rektor beserta jajarannya, sehingga perlu menindak lanjuti pengelolaan sampah/limbah kampus agar lingkungan kampus menjadi bersih, asri, dan sehat., dan akhirnya didirikannya Laboratorium Pengelolaan Sampah Terpadu UPN “Veteran” Jawa Timur didirikan pada Tahun 2008. 
Pengelolaan sampah dibagi menjadi 2 Tim kelompok penanganan. Tim kelompok Dosen FTSP mengelola sampah mulai dari pembagian ruang/halaman penampungan sampah, pemisahan sampah kering dan sampah basah, pengangkutan bak sampah dari halaman ke depo pengolahan Sampah. Tim Kelompok Dosen FP menangani  proses daur ulang sampah organik menjadi kompos, pupuk organik padat dan cair.  Volume Limbah/sampah kebun/halaman UPN “veteran Jawa Timur bervariasi antara 3-6 meter kubik per hari, terdiri atas sampah plastik dan kaleng ( 50%), kertas (30%), sampah daun dan ranting (15%), dan sampah kantin (5%).
Lokasi LPTS berada di sebelah selatan gedung Rektorat dengan luas bangunan kurang lebih 10 x 8 m2, yang terdiri dari tempat pencacahan, pengomposan dan penyaringan . Operasinal kegiatan Laboratorium Pengelolaan Sampah ini didanai oleh UPN sebesar RP. 24.000.000,- dalam kurun waktu 1 tahun terhitung mulai bulan September 2008 hingga Agustus 2009. Anggaran tersebut digunakan untuk gaji  karyawan, akomodasi, perbaikan sarana laboratorium (kendaraan, alat pencacah/potong,  pengadaan sarana penunjang produksi dan administrasi (rapat tim pengelola, pemasaran, atk, dll).
Tugas pokok Laboratorium Pengelolaan sampah Terpadu adalah mengelola limbah/sampah menjadi kompos/pupuk. Kami dari tim P4M Fakultas Pertanian ditunjuk untuk menangani masalah tersebut dan telah berkembang hingga membantu pengelolaan limbah rumah tangga warga sekitar kampus UPN “Veteran” Jawa Timur, hingga kelompok tani desa Ngembat Kecamatan Gondang dan desa Klinter Kecamatan kertosono.  Dalam menjalankan kegiatan ini, berbagai dana hibah telah kami dapatkan antara lain,  skim IbM TA 2009, dan IbIKK TA 2010, kerjasama dengan masyarakat peduli lingkungan di Sidoarjo.
Sekarang, daur ulang limbah telah berkembang menjadi pupuk dan pembenah tanah organik, berkat diperolehnya dukungan dana hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat skim IbIKK (Iptek bagi Kreativitas Kampus) mulai tahun 2009 dan UPN “Veteran” Jawa timur.  Ruang produksi juga telah diperluas hingga 20 x 10 m2, untuk pembuatan pupuk organik granul dan pembenah tanah.   

Kunjungan Pejabat UPN "Veteran" Jatim.....

Rektor UPN "Veteran" Jatim Bpk. Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP bersama pejabat terkait lainnya sedang memeriksa kesiapan Laboratorium guna pemanfaatannya terhadap masyarakat sekeliling, diharapkan dengan berdirinya Laboratorium ini bisa memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat sebagai bentuk Pengabdian UPN "Veteran" Jawa Timur pada Masyarakat khususnya masyarakat sekitar.

Rabu, 26 Oktober 2011

Pembuatan Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari campuran bahan-bahan organik.  Bentuk pupuk organik bervariasi meliputi  serbuk /curah, cair, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.  Pupuk organik dikenal juga sebagai pupuk alternatif  pengganti  pupuk kimia yang akhir-akhir ini dirasakan dampak negatifnya bagi kesuburan tanah, produksi tanaman, dan lingkungan. 
Pembenah tanah merupakan bahan yang digunakan untuk perbaikan tanah.  Biasanya  pembenah tanah akan bereaksi lebih lama dalam tanah dibanding  pupuk  organik dan kimia, sehingga waktu recharge bahan ke dalam tanah butuh waktu agak lama.
Efektifitas Pupuk
Efektifitas pupuk organik dibanding pupuk kimia telah nyata menurunkan penggunakan pupuk kimia hingga 50 %.  Banyak hasil-hasil penelitian yang menunjuukan hal yang sama baik dalam bentuk serbuk, cair, dan granul.  Bahan baku pupuk organik akan mempengaruhi hasil pupuk.   Tingkat dekomposisi  bahan juga menentukan  produk pupuk yang bisa tertukur dengan kandungan C/N, KTK, dan hara-hara tersedia.

        Respon tanaman pada pemberain pupuk organik

Respon tanaman sayuran sebagai media tanam aplikasi pupuk organik terbaik selama 35 hari tanam ( Agustus - September 2007).  Air diberikan setara 100 % kapasitas, lapang. Panen dilakukan pada tanaman berumur 35 hari setelah tanam (HST).  Uji kandungan N, P, K, jaringan tanaman dan berat segar tanaman dan akar tanaman.  Nilai kalibrasi ketersediaan NPK tanaman digunakan sebagai acuan penambahan pupuk dasar NPK berikutnya
 Hasil percobaan menunjukkan bahwa pH tanah merupakan ukuran keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam tanah baik hidrolisis, pertukaran,  adsorpsi, absorpsi,  yang mengakibatkan tanah menjadi masam, netral ataupun alkalis.  Pada umumnya nilai pH tanah berhubungan dengan kelarutan atau ketersediaan unsur mikro  dan P bagi  akar tanaman.   Dari hasil Anova perlakuan pupuk organik terhadap nilai pH tidak berbeda nyata,  namun secara keseluruhan nilai pH sudah mulai cenderung turun mendekati  netral.  Hal ini disebabkan adanya pelepasan asam-asam organik pada  proses dekomposisi dan mineralisasi.  Ada beberapa kejadian, pemberian pupuk organik menjadikan pH meningkat karena lebih oksidatif khususnya yang tanpa diberi bahan Lumpur Laut (LL). Diduga  lumpur  laut banyak mengandung garam alkali (Na), sehingga menyebabkan pH tanah meningkat menjadi cenderung basa.

Kunjungan Dikti...........



Staf Dikti Bpk. Prof. Sundani Nurono Soewandhi berbincang-bincang sekalian evaluasi dengan para staff laboratorium pada September 2010.




 Berbincang bincang dengan Ka.LPPM  Bpk. Prof. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT untuk mencanangkan strategi yang diambil untuk lebih berhasil guna dan berdaya guna
 Ka. Lab memperlihatkan hasil dari percobaan


Kunjungan Menteri ..........

Pada Bulan Juli 2010 kami kedatangan Menteri Negara Pembangunan Daerah tertinggal Bpk. Ahmad Helmy Faishal Zaini dan sekaligus meresmikan berdirinya pabrik mini Pupuk Organik dan Pembenahan tanah.


Selasa, 25 Oktober 2011

Keunggulan Produk Organik.......

 Potensi pupuk organik:
  • Bisa mengurangi pemakaian pupuk kimia hampir 50%
  • Menyediakan nutrisi tanaman setelah 2 minggu inkubasi dan perlu ditambah lagi setelah 1 kali masa tanam
  • Harga dasar Pupuk Organik Granul (POG) jumlah kecil Rp. 1.000/kg franco Surabaya, untuk jumlah   besar bisa nego

Potensi Pembenah tanah:
  • Memperbaiki agregat tanah
  • Meningkatkan cadangan air mendekati 20%
  • Menekan kegaraman tanah
  • Harga kompos dalam jumlah kecil Rp. 700/kg - 900/kg  franco Surabaya, untuk jumlah besar bisa nego.

Potensi Dekomposer:
  • Bisa menambah perombakan biomassa
  • Meningkatkan aktifitas mikroba 
  • Harga dalam jumlah kecil Rp.7000/kg - Rp.8000/kg franco Surabaya, untuk jumlah besar bisa nego. 


Macam Produk Organik & Kandungannya.....

              Macam produk organik      Kapasitas produksi       Spesifikasi   
                                                            per bulan               C/N         ikutan (%)         KA (%)         NPK (%)          ukuran
1
Pupuk organic granul
1-2 ton
13-15
<1
10-15
4.0 – 4.3
2-4 mm
2
Pembenahan tanah organik
3 - 5 ton      
6-10    
<1
15-20
2.6 - 3.1

3
Pupuk Organik serbuk
1-2 ton
13-15
<1
15-20
3.2-3.6


4
Pupuk Cair Organik
500-750liter



3.2 – 3.6

5
Dekomposer
500-750 liter



3.1-3.5

Add caption
Add caption